Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Sang Penguasa sekalian alam yang maha pengasih dan maha penyayang. Shalawat serta salam senantasa terarah kepada Nabi Muhammad SAW. Pemimpin para Nabi saya serta umat-umat, keluarga serta sahabat sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul ” NEGARA PENGANUT PAHAM LIBERAL”.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu menyelesaikan makalah ini dan dukungan dari dosen-dosen pembimbing kami. Dengan ditulisnya makalah ini kami berharap dapat bermanfaat bagi pembaca. Makalah ini kami susun dengan maksud agar menambah wawasan para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun ke arah perbaikan dikemudian hari. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan rekan-rekan semua. Akhir kata semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua dan Allah selalu merahmati kita semua.
Samboja,09 oktober 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA.PENGANTAR .............................................................................................................Vi
DAFTAR.ISI ............................................................................................................................Vii
BAB.I
PENDAHULUAN..................................................................................................
Latar Belakang...............................................................................................................
Pembahasan...................................................................................................................
Tujuan Penulisan..............................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN………………………………....................................................................
BAB.III
PENUTUP .........................................................................................................
A.Kesimpulan....................................................................................................................
B.Saran–Saran .......................................................................................................................
DAFTAR.PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Disetiap negara memiliki paham masing-masing yang berbeda beda satu sama yang lain, namun perbedaan itu nampak jelas terlihat oleh adanya perbedaan paham negara negara seperti liberal , komunis , demokrasi dan lain sebagai nya serta dapat memberikan informasi bahwa paham liberalisme klasik ada kaitannya dengan kebebasan individu yang bersifat luas
Ruang Lingkup
Mengetahui dan memahami tentang Negara yang menganut paham liberal
Tujuan Penulisan
Tujuan umum :
-Menambah pengetahuan siswa seputar tentang Negara yang menganut paham liberal
Tujuan khusus :
-Memahami tentang perkembangan Negara yang menganut paham liberal
-Memahami tentang Negara-negara penganut paham liberal
BAB II
PEMBAHASAN
Penerapan Paham liberal
v Amerika
Negara-Negara Yang Menganut Paham Liberal di Benua Amerika Adalah :
Sekarang ini , kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara
Dan Suriname
v Amerika Serikat
Paham liberal di Amerika Serikat (AS) disebut liberalisme modern atau liberalisme baru. Sekarang para politis di AS mengakui, bahwa paham liberalisme klasik ada kaitannya dengan kebebasan individu yang bersifat luas. Tetapi mereka menolak ekonomi yang bersifat laissez faire atau liberalisme klasik yang menuju ke pemerintahan interventionism yang berupa penyatuan persamaan sosial dan ekonomi. Umumnya, hal tersebut disepakati pada dekade pertama abad ke-20 yang tujuannya menuju keberhasilan suatu hegemoni para politis dalam negeri.Tapi, kesuksesan tersebut mulai merosot dan menghilang pada sekitar tahun1970-an. Pada saat itu konsensus liberal telah dihadapkan suatu death-blow atau yang berupa robohnya pemerintahan Bretton Woods System yang dikarenakan kemenangan Ronald Reagan dalam pemilihan presiden tahun 1980, yang menjadikan liberalisme suatu arus kuat dalam politik AS pada tahun tersebut.
Liberalisme AS mulai bangkit pada awal abad ke-20 sebagai suatu alternatif ke politik nyata yang merupakan interaksi internasional yang dominan pada waktu itu. Presiden Franklin Roosevelt yang pada saat itu adalah seorang yang berpaham liberal self-proclaimed, menawarkan bangsa itu menuju ke suatu kesuksesan baru dengan cara membangun institusi kolaboratif yang berpendukungan orang-orang Amerika sendiri dan berjanji akan menarik AS keluar dari tekanan yang besar tersebut. Untuk mengantisipasi akhir Perang Dunia II, Roosevelt merancang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai suatu alat berupa harapan akan kerja sama timbal balik daripada membuat ancaman dan penggunaan kekuatan perang untuk memecahkan permasalahan politis internasional tersebut. Roosevelt juga menggunakan badan tersebut (PBB) untuk memasukan orang-orang Afrika yang tinggal di Amerika ke dalam militer AS serta membuat badan pendukungan hak dan kebenaran para wanita-wanita, sebagai penekanan atas kebebasan individu yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden John F Kennedy dengan pembangunan Patung Liberty (1964) sebagai simbol kebebasan individu untuk hidup.
Patung Liberty di New York, sebagai simbol kebebasan individu
Sebenarnya, liberalisme yang dianut oleh AS, sebagaimana yang ditekankan oleh Wilson dan Roosevelt adalah dengan menekankan kerja sama serta kolaborasi timbal balik dan usaha individu, bukan dengan membuat ancaman dan pemaksaan sebagai untuk pemecahan permasalahan politis baik di dalam
Maupun luar, sepertinya dianut oleh Presiden AS saat ini, George W Bush. Suatu paham liberal di AS itu mungkin seperti institusi dan prosedur politis yang mendorong kebebasan ekonomi, perlindungan yang lemah dari agresi oleh yang kuat, dan kebebasan dari norma-norma sosial bersifat membatasi. Karena sejak Perang Dunia II, liberalisme di AS telah dihubungkan dengan liberalisme modern, pengganti paham ideologi liberalisme klasik.
v Eropa
Sebagai aksi dan reaksi penentangan komunisme, Eropa membuat suatu paham yang berterminologi politis (termasuk "sosialisme" dan " demokrasi sosial"). Tapi, mereka tidak bisa memilih AS dengan pahamnya tersebut, dikarenakan pada saat itu Eropa belum begitu mengenal liberalisme yang dianut oleh AS. Tapi beberapa tahun kemudian barulah Eropa menyadari bahwa liberalisme yang dianut oleh AS. Hal itu mendorong Eropa ke suatu kebebasan individu tersendiri yang akhirnya memperbaiki keadaan ekonomi mereka tersendiri. Liberalisme di Eropa mempunyai suatu tradisi yang kuat. Di negara-negara Eropa, kaum liberal cenderung menyebut diri mereka sendiri sebagai kaum liberal, atau sebagai radical centrists yang democratic.
Negara-negara penganut paham liberal yakni diantaranya adalah
Negara penganut paham liberal lainnya adalah
v Asia
Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah
v Kepulanan Oceania
Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah
v Afrika
Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara
Tokoh penemu paham liberal
v Niccolò Machiavelli
Niccolò Machiavelli (Florence, 1469-1527), adalah seorang tokoh liberal terbaik yang dikenal dengan pendapatnya, Il Principe. Dia adalah pendiri realis filosofi politis yang mendukung pemerintahan republik, angkatan perang negara, divisi kekuasaan, perlindungan milik perorangan, dan pengekangan pembelanjaan pemerintah sebagai kebebasan suatu republik. Ia menulis secara ekstensif pada kebutuhan individu sebagai suatu karakteristik yang penting sebagai kepemerintahan yang stabil. Ia berargumentasi bahwa sebaik-baiknya kebebasan individu masih perlu dilindungi oleh legitasi serta regulasi yang baik dari pemerintah. Dan bahwa orang-orang yang bisa memimpin hukum dengan benar hanyalah orang-orang yang segala ambisi dan keegoisannya bisa dihilangkan dalam memelihara kebebasannya tersendiri. Dia berpendapat bahwa realisme adalah pusat gagasan dalam pelajaran politis dan mengutamakan kebebasan republik (individu) dibawah prinsip.
Anti statis kaum liberal melihat pesan-pesan utama yang dikatakan Machiavelli's bahwa ia berbicara atas nama suatu status yang kuat dibawah seorang pemimpin kuat, yang menggunakan maksud apapun untuk menetapkan posisinya, sedangkan liberalisme adalah suatu ideologi dari kebebasan individu dan aneka pilihan sukarela atau fakultatif.
Desiderius Erasmus
Desiderius Erasmus (Belanda, 1466-1536) adalah seorang tokoh liberal yang dikenal sebagai orang yang berperikemanusiaan. Dia berkata bahwa masyarakat Erasmusian melintasi Eropa sampai pada taraf tertentu sebagai jawaban atas pergolakan reformasinya. Ia berhadapan dengan kebebasan berkehendak. Dalam karyanya De Libero Arbitrio Diatribe Sive Collatio (1524), ia meneliti dengan kepintaran dan kejeniusannya untuk menghapus keterbatasan hidup sebagai pernyataan atas kebebasan manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua negara negara penganut paham liberal dapat di simpulkan adanya perbedaan perbedaan ideologi , paham , keyakinan serta sangat berbeda dengan paham paham yang lain ..Amerika serikat dan eropa termasuk terbesar di dunia.
B. Saran- Saran
Agar pembaca bisa lebih memahami materi diharapkan membaca tidak hanya sekilas, dan agar mempunyai sumber-sumber dari buku-buku yang lain, karena makalah tentang NEGARA-NEGARA YANG MENGANUT PAHAM LIBERAL ini masih belum semua terungkap agar pengetahuan yang didapat lebih luas dan bisa mengetahui perkembangan NEGARA PENGANUT PAHAM LIBERAL didunia, pembaca memiliki buku kajian yang lebih terperinci, karena sumber di makalah ini masih terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Situs Web :
-WWW.GOOGLE.COM